Komposisi: WPC merupakan material komposit yang dibuat dengan memadukan serat kayu atau tepung kayu dengan polimer plastik. Kombinasi ini menciptakan material yang mempertahankan tampilan kayu sekaligus mewarisi sifat tahan lembab dari plastik. Berbeda dengan kayu alami yang dapat menyerap dan mempertahankan kelembapan, WPC tidak terlalu berpori dan tidak mudah menyerap air.
Komponen Plastik: Komponen plastik pada panel WPC biasanya berupa polietilen densitas tinggi (HDPE) atau polivinil klorida (PVC), yang keduanya merupakan bahan tahan lembab. Komponen plastik ini membentuk penghalang pelindung di sekitar serat kayu, mencegahnya terkena kelembapan secara langsung.
Kurangnya Penyerapan: Kayu alami cenderung menyerap kelembapan, sehingga menyebabkan masalah seperti melengkung, bengkak, dan membusuk saat terkena air atau kelembapan tinggi. Sebaliknya, panel WPC menolak penyerapan kelembapan, sehingga sangat tahan terhadap pembengkakan, pembusukan, dan pertumbuhan jamur.
Perawatan Permukaan: Panel WPC sering kali diberi pelapis permukaan tambahan atau sealant yang meningkatkan ketahanan terhadap kelembapan. Perawatan ini menciptakan penghalang yang selanjutnya mencegah infiltrasi kelembapan dan membantu panel mempertahankan penampilan dan integritas strukturalnya seiring waktu.
Proses Pembuatan: Selama produksi panel WPC, produsen dapat mengontrol rasio serat kayu terhadap plastik dan memasukkan bahan tambahan yang meningkatkan ketahanan terhadap kelembapan. Hal ini memungkinkan penyesuaian sifat material untuk memenuhi persyaratan spesifik terkait kelembapan.
Tidak Ada Pecahan atau Retak: Tidak seperti kayu, yang dapat menimbulkan retakan dan serpihan jika terkena fluktuasi kelembapan dan suhu, panel WPC tidak terlalu rentan terhadap masalah tersebut. Fitur ini memastikan panel tetap mempertahankan daya tarik estetika dan integritas strukturalnya bahkan dalam kondisi basah.
Perawatan Rendah: Berkurangnya kerentanan terhadap kerusakan terkait kelembapan berarti panel dinding beralur WPC memerlukan lebih sedikit perawatan dibandingkan kayu alami. Mereka tidak memerlukan pewarnaan, penyegelan, atau pengecatan secara teratur untuk melindunginya dari kelembapan, yang selanjutnya berkontribusi pada sifat tahan kelembapannya.
Umur Panjang: Panel WPC umumnya memiliki masa pakai lebih lama dibandingkan kayu alami di lingkungan lembab karena tidak terlalu rentan terhadap dampak buruk paparan air.
Secara keseluruhan, kombinasi kayu dan plastik pada panel dinding beralur WPC menciptakan material yang secara inheren tahan terhadap kelembapan, menjadikannya pilihan tepat untuk aplikasi di area di mana panel kayu tradisional mungkin tidak berfungsi dengan baik, seperti kamar mandi, dapur, dan lingkungan eksterior. terkena hujan dan kelembapan.